Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Gelar Temu Komite Teknis 2015

  • Kamis, 12 November 2015
  • 1945 kali

Dalam rangkaian acara Bulan Mutu Nasional (BMN) tahun 2015, BSN menggelar acara Temu Komite Teknis yang diselenggarakan di Ruang Merak 2, Lower lobby, Jakarta Convention Center pada Selasa, 10 November 2015. Pertemuan yang dihadiri oleh Komite Teknis perumus standar tersebut mengusung tema “Bersama Mewujudkan Perumusan SNI Menuju Indonesia Lebih Baik”.

Bertepatan dengan hari pahlawan, Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi-BSN, Drs. Kukuh S. Achmad, M.Sc. di sela-sela pembukaan menyampaikan motto hari pahlawan pada tahun ini adalah “Semangat Kepahlawanan adalah Jiwa Ragaku”. Berangkat dari semangat para pahlawan yang pantang menyerah dan tak kenal lelah dalam berjuang, Kukuh mengajak kepada sekretariat Komite Teknis yang merupakan ujung tombak dari perumusan SNI untuk menjadi bagian yang optimis dalam merumuskan SNI menjadi lebih baik kedepannya. Sehingga SNI yang dihasilkan dapat memihak kepada masyarakat Indonesia, karena pada dasarnya SNI ini adalah milik bersama dan milik bangsa yang digunakan untuk kepentingan Bangsa Indonesia.



Pada acara Temu Komite Teknis tahun ini dibagi menjadi empat sesi pemaparan dengan moderator Kepala Bidang Pertanian Pangan dan Kesehatan, Dr. Wahyu Purbowasito Setyo Waskito. Bertindak sebagai pemateri pertama, Kepala Pusat Perumusan Standar-BSN, Ir. I Nyoman Supriyatna, M.Sc. menyampaikan Kebijakan Pengembangan Standar Nasional Indonesia tahun 2015. Nyoman menyampaikan wacana dibentuknya Kelompok Teknis Pengembangan Standar (KTPS) dan Komisi Kebijakan Pengembangan Standar (KKPS) yang akan membantu Manajemen Teknis Pengembangan Standar (MTPS) dalam membahas usulan-usulan PNPS yang terkait dengan teknis dan kebijakan. Sehingga nantinya persetujuan yang dihasilkan dari MTPS bias lebih fokus dan terarah.

Pada Sesi kedua, Dra. Nursiah dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR selaku sekretariat Komite Teknis 91-01 Bahan Konstruksi Bangunan dan Rekayasa Sipil memaparkan mengenai cara pengelolaan perumusan standar pada Komite Teknis yang sudah tiga kali menyabet gelar tertinggi HTCA tersebut.


                                                    


Di sesi selanjutnya, Dr. Ir. Lintong Sopandi Hutahaean, M.ChE menyampaikan paparan bertema “Peran Infrastruktur Penilaian Kesesuaian dalam Mendukung Pengembangan SNI”. Dalam paparannya, Kepala Balai Besar Keramik tersebut mengungkapkan jika ada SNI yang akan diwajibkan, perlu disiapkan mengenai kendala yang akan dihadapi yakni dari segi kualitas maupun kuantitas. Balai Besar Keramik, sebagai salah satu LPK yang secara langsung menggunakan SNI dalam kegiatannya, seringkali menemukan fakta yang bisa digunakan dalam perbaikan SNI yang digunakan. “Untuk itu, LPK sebagai pihak yang bergerak di lapangan bisa menjadi salah satu key opinion dalam pengkajian dan perumusan SNI agar didapatkan standar yang sesuai dengan kebutuhan bersama”, ungkapnya.



Ketua Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman, Yustinus H.G., pada paparan sesi terakhir mengulas tentang sejarah kaca hingga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Yustinus juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi oleh Industri Kaca kedepannya.

Temu Komite Teknis tersebut ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang melibatkan keempat narasumber dan peserta yang merupakan anggota dan sekretariat Komite Teknis perumusan standar. (PPS-BSN)




­