Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

SNI Wajib LED Akan Rangsang Investasi Baru

  • Rabu, 27 April 2016
  • 1524 kali

 

Ketua Asosiasi Perlampuan Listrik Indonesia (Aperlindo), John Manopo, mendesak pemerintah  segera menerapkan SNI wajib (Standar Nasional Indonesia) untuk lampu hemat energi LED (Light Emitting Diode) untuk menumbuhkan investasi di dalam negeri sekaligus dan melindungi konsumen.

 

“Ada konsumsi di dalam negeri sekitar 60 juta rumah tangga. Hampir 80 persen impor hanya sekitar 20 persen saja yang diproduksi di dalam negeri.”

 

Hal ini penting,kata John mengingat lampu hemat enegi jenis LED hamper 80 persen masih di impor. “Ada konsumsi di dalam negeri sekitar 60 juta rumah tangga. Hampir 80 persen impor hanya sekitar 20 persen saja yang diproduksi di dalam negeri,” ungkap John, Selasa (26/4).

 

Sebenarnya, kata John, selain penerapan SNI wajib, penyelengaraan pameran sejenis juga bisa dilakukan untuk menarik minta investasi dan menumbuhkan industri di dalam negeri. “Saya sudah melayangkan surat ke Kementerian Perindustrian  3 kali untuk penerapan SNI wajib. Saya harap dalam 2-3 bulan ini sudah bisa diterapkan.”

 

Mengingat potensi pasar Indonesia cukup besar, tentunya pelaksanaan pameran Inagreentech 2016 18 Mei mendatang bisa menjawab kebutuhan di dalam negeri akan lampu listik hemat energy dan ramah lingkungan.

 

Dirut Global Expo Management (GEM) Indonesia,Baki Lee pada kesempatan yang sama menambahkan, pameran Inagreentech 2016 ini diharapkan bisa merangsang investasi di dalam negeri. Karena dari 500 peserta yang akan tampil, tentunya tidak hanya menawarkan produk mereka akan tetapi juga bisa membangun pabriknya di dalam negeri.

 

“Saya harap dengan pameran ini aka ada peluang investasi di industri ini.Apalagi potensi pasarnya cukup besar.Dengan jumlah pendududk lebih dari 250 juta tentunya bukan tidak menarik bagi investor LHE berinvestasi di dalam negeri.” (fitri) 

 

link: http://possore.com/2016/04/26/sni-wajib-led-akan-rangsang-investasi-baru/




­