Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Komnas IEC Selenggarakan Pertemuan Kedua di Tahun 2016

  • Selasa, 13 September 2016
  • 2529 kali

Komite Nasional The International Electrotechnical Commission (Komnas IEC) menyelenggarakan pertemuan kedua di tahun 2016 pada Jumat (9/9/2016) di Kawasan Industri M2100, Cibitung. Pertemuan yang difasilitasi oleh PT Schneider Indonesia bekerja sama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) ini dibuka oleh Kepala BSN Bambang Prasetya selaku Ketua Komnas IEC.

 


Pertemuan ini dihadiri anggota Komnas IEC yang terdiri dari BSN, Kementerian/Lembaga (K/L) terkait, serta asosiasi industri terkait elektroteknikal, diantaranya PT Schneider Indonesia, APPI, HAEI, PT Polytron, PT Siemens, PT Powerindo Prima Perkasa, PT Hartono Istana Teknologi, PLN, Pustan BPPI, Kementerian ESDM, serta Kementerian Perdagangan.  


Pertemuan kali ini membahas beberapa agenda yaitu laporan Sekretariat Komnas IEC mengenai rekomendasi Komnas IEC yang telah ditindaklanjuti serta informasi kegiatan terkait Komnas IEC sejak pertemuan terakhir tanggal 13 April 2016 lalu.

 


Kemudian, dalam kesempatan ini Sub PPS & SP melaporkan kendala bahasa dalam adopsi standar IEC menjadi SNI. Di satu sisi, berkenaan dengan cepatnya perkembangan standar di bidang ketenagalistrikan dan elektronika, industry menginginkan proses perumusan SNI yang mengadopsi standar internasional dilakukan dengan cepat. Namun, di sisi lain, proses adopsi memerlukan waktu karena perlunya proses menerjemahkan standar IEC dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Selanjutnya, beberapa usulan untuk mempercepat adopsi dikemukakan oleh forum. Salah satu usulan tersebut adalah membentuk Tim Penerjemah untuk menerjemahkan standar IEC.


Sedangkan Sub Kom PPK melaporkan identifikasi standar IEC yang digunakan oleh factory di Indonesia dibandingkan dengan ruang lingkup edisi standar IEC yang digunakan NCB di Indonesia.

 


Di samping beberapa agenda di atas, forum juga membahas persiapan Delri menghadiri sidang IEC General Meeting dan IEC Young Professional Program; informasi kontribusi masukan dari Indonesia mengenai Masterplan IEC kedepan; perkembangan keanggotaan Komite Nasional Indonesia untuk IEC; informasi kebijakan-kebijakan pemerintah Indonesia yang menjadi specific trade concern beberapa anggota WTO; posisi Indonesai terkait rencana harmonisasi Template Factory Audit Report dari Lembaga Sertifikasi Produk Kelistrikan di Forum ASEAN; serta Undangan The IEA High-Level Conference on Energy Efficiency Innovative Action to Accelerate Progress yang akan diselenggarakan di Paris, Perancis pada 14 Oktober 2016.

 


Di akhir meeting, Direktur PT Schneider Indonesia, Robert Nolan Napitupulu mengajak para peserta untuk mengunjungi pabrik travo PT Schneider Indonesia. (aldy/humas)




­