Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Pemuda Indonesia Menatap Dunia

  • Jumat, 28 Oktober 2016
  • 2943 kali

 

"Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya

Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia"


Jika kita merenung dan merefleksikan pidato Bung Karno, maka sejatinya jumlah besar saja tidaklah cukup untuk bisa membawa bangsa ini menjadi bangsa yang maju dan diperhitungkan di kancah dunia. Bung Karno tidak memerlukan jutaan pemuda untuk bisa mengguncang dunia. Bung Karno tidak perlu menunggu bonus demografi untuk bisa memberikan kehormatan yang layak bagi bangsa dan negaranya. Bung Karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap dunia.


Data demografi Indonesia menyebutkan bahwa jumlah pemuda di Indonesia sesuai dengan UU No 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan dengan range usia antara 16-30 tahun, berjumlah 61,8 juta orang, atau 24,5 % dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 252 juta orang (BPS, 2014).


Secara kuantitas angka 24,5 % ini cukuplah besar. Ditambah lagi dalam waktu dekat ini mulai Tahun 2020 sampai 2035, Indonesia akan menikmati suatu era yang langka yang disebut dengan Bonus Demografi. Dimana jumlah usia produktif Indonesia diproyeksikan berada pada grafik tertinggi dalam sejarah bangsa ini, yaitu mencapai 64 % dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 297 juta jiwa.


Hari ini adalah hari kebangkitan anak muda Indonesia. Dengan kemajuan teknologi, pemuda-pemuda Indonesia dari Sabang sampai Merauke terus bergerak memberikan sumbangsih pemikiran dan gagasannya untuk kesejahteraan dan kebesaran Bangsa Indonesia, terutama di mata dunia.


Dengan pemuda yang hebat, kita benar-benar bisa menaklukkan dunia. Jumlah yang besar saja tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan kualitas yang baik. Tugas kita semua untuk menjadikan Bonus Demografi ini memiliki makna bagi percepatan pembangunan di Indonesia.


Mari kita buktikan dalam sejarah Indonesia, untuk kesekian kalinya pemuda Indonesia menjadi motor utama penentu perubahan Indonesia. Bonus demografi menjadi kesempatan kita satu-satunya untuk memastikan percepatan pembangunan ekonomi Indonesia menjadi Negara maju sejajar dengan Negara-negara besar lainnya. Di depan mata kita ada MEA dan Perdagangan bebas Asia dan dunia. Saatnya Pemuda Indonesia membangun visi yang besar menatap dunia.


Palangkaraya, 28 Oktober 2016

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia

IMAM NAHRAWI

 


Demikian penggalan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Imam Nahrawi, yang disampaikan oleh inspektur upacara, Sekretaris Utama Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Soni Solistia Wirawan, pada upacara bendera memperingati Hari Sumpah Pemuda yang dilangsungkan pada Jumat, 28 Oktober 2016 di Lapangan Futsal Gedung II BPPT, Jakarta. Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 88 tahun 2016 ini mengangkat tema "Pemuda Indonesia Menatap Dunia"


Upacara tepat dilaksanakan pukul 08.00 WIB, diikuti oleh para pejabat serta pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Badan Standardisasi Nasional (BSN), serta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sekretaris Utama BSN Puji Winarni turut hadir dalam upacara ini. (ald-humas)




­