Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Siap Membangun Komunikasi Publik yang Efektif, Akuntabel, dan Menyejukkan

  • Kamis, 02 November 2017
  • 3150 kali

“Seluruh pegawai Badan Standardisasi Nasional (BSN) haruslah memiliki kecakapan untuk mengkomunikasikan Standar Nasional Indonesia (SNI) ataupun penilaian kesesuaian kepada publik. Untuk itu, kita perlu mengupdate informasi tentang komunikasi publik yang akuntable dan menyejukkan,”ujar Kepala BSN, Bambang Prasetya saat membuka Simposium Update Knowledge dengan tema “Membangun Komunikasi Publik yang Efektif, Akuntabel, dan Menyejukkan untuk Mendorong Percepatan Kemajuan Bangsa” di Auditorium BPPT pada Kamis, (2/11/17). Simposium ini menghadirkan Juru Bicara Kepresidenan RI, Johan Budi Sapto Prabowo; Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Rosarita Niken Widyastuti; serta Pimred NU Online, M. Saviq Ali.

“Negara ini akan sukses dalam komunikasi apabila timnya solid,”ujar Johan Budi menyampaikan pernyataan Presiden RI dalam paparannya. Untuk itu, Budi menambahkan, Humas Pemerintah harus berada di posisi yang strategis. “Humas kementerian/lembaga harus memiliki juru bicara,”pesannya. Agar dikenal publik, humas kementerian/lembaga juga harus mengetahui pekerjaan wartawan, contohnya deadline penayangan berita di media cetak. Humas juga perlu mengenal media secara keseluruhan, mengenal sikap dan sifat media.

Melanjutkan paparan dari Johan Budi, dalam simposium ini Niken memaparkan tentang pentingnya humas untuk meluruskan informasi yang bias di masyarakat. “hoax / informasi yang negatif dapat mengubah persepsi masyarakat kepada pemerintah,”ujarnya. Untuk itu, lanjutnya, humas harus dapat meluruskan informasi-informasi yang bias supaya persepsi masyarakat terhadap pemerintah semakin positif.

Dalam kesempatan ini, Saviq Ali juga menyampaikan perkembangan hoax yang terjadi, khususnya melalui media sosial. "pilar informasi baru adalah media sosial," ujarnya. Menurutnya, saat ini terjadi kondisi dimana data yang scientific belum tentu dapat  mengubah persepsi publik. Inilah mengapa pentingnya kecakapan seorang humas dalam mengelola informasi sehingga data yang scientific dapat disampaikan secara baik. (ald-Humas)




­