Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Dari Hasil Sidang CAC ke-41: Pentingnya Keterlibatan Indonesia dalam Forum Standar Pangan Internasional

  • Senin, 09 Juli 2018
  • 2884 kali

Sidang Codex Alimentarius Commission (CAC) ke-41 telah dilaksanakan di FAO Headquarters, Roma pada tanggal 2-6 Juli 2018. CAC merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan untuk menetapkan Standar Codex.  Sebagai Joint FAO/WHO Food Standard Programme, standar yang ditetapkan CAC telah menjadi referensi bagi negara-negara di dunia dalam melakukan harmonisasi standar atau regulasi di bidang pangan serta memfasilitasi perdagangan internasional.

Pertemuan ini dihadiri oleh 121 negara anggota, 1 organisasi anggota, perwakilan FAO, WHO dan observer dari 84 organisasi internasional antar pemerintah maupun non pemerintah.  Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala BPOM yang didampingi Deputi Bidang Penerapan Standar dan Akreditasi BSN, dengan anggota terdiri dari perwakilan BSN, BPOM, Kementerian Pertanian dan KBRI Roma.

Chair CAC Guilherme Antonio da Costa (Brazil), yang dibantu tiga Vice-Chair yaitu Purwiyatno Hariyadi (Indonesia), Mariam Eid (Lebanon) dan Steve Wearne (Inggris) memimpin pertemuan dengan didampingi Sekretariat Codex.  Tiga orang Vice-Chair juga mendapat kesempatan memimpin sidang untuk beberapa agenda yang ditugaskan oleh Chair CAC.

 

Agenda sidang CAC ke-41 diantaranya adalah penetapan standar, pedoman, code of practice, rekomendasi, termasuk amandemen, penghentian pembahasan standar dan pencabutan standar yang sudah tidak relevan lagi, serta usulan pembahasan standar baru. Selain itu juga dibahas pemilihan Chair dan Vice Chair, kebijakan Codex secara umum serta informasi tentang kegiatan FAO dan WHO yang perlu mendapat perhatian anggota Codex. 

Sebelum dan selama pembahasan sidang, delegasi Indonesia mengadakan pertemuan informal dengan negara-negara yang tergabung dalam regional Asia (CCASIA), pertemuan antara CCASIA dengan Uni Eropa serta antara CCASIA dengan Amerika Serikat.  Pertemuan ini dimaksudkan untuk bertukar informasi tentang agenda yang menjadi perhatian dan kepentingan setiap Negara.

Sekretariat Codex Contact Point (CCP) BSN menyampaikan komentar Indonesia secara tertulis melalui, yang kemudian didistribusikan oleh Sekretariat Codex dalam Conference Room Document (CRD) 21.

Selama sidang berlangsung, delegasi melakukan beberapa kali intervensi untuk menyuarakan kepentingan Indonesia diantaranya yang terkait dengan pembahasan Proposed Draft MRLs for Zilpaterol Hydrochloride, Draft Standard for Aubergines, Proposed Draft Code of Practice for the reduction of 3-MCPDE and GE in refined oils and products made with refined oils, Committees working by Correspondence serta Draft Strategic Plan Codex 2020-2025.

Dalam sidang ini, CAC kembali menetapkan Guilherme Antonio da Costa (Brazil) sebagai Chair serta Purwiyatno Hariyadi (Indonesia), Mariam Eid (Lebanon) dan Steve Wearne (Inggris) sebagai Vice-Chair.  Keberadaan wakil Indonesia dalam kepemimpinan Codex ini diharapkan dapat semakin menegaskan partisipasi aktif Indonesia di forum intenasional sehingga dapat dimanfaatkan dalam memperjuangkan kepentingan dan meningkatkan kapasitas Indonesia dalam penanganan Codex di tingkat nasional maupun internasional. (sgh/psps)




­