Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Profesional Muda Berperan dalam IEC

  • Rabu, 12 Agustus 2020
  • 4499 kali

 

 

Perdagangan elektronik dan perangkat elektronik adalah perdagangan dengan nilai tertinggi di dunia, mencapai 19,6% (USD3,757 Trillion) pada tahun 2018. International Electrotechnical Commission (IEC) adalah salah satu pemimpin pengembang standar internasional di bidang elektonika, elektronik, dan teknologi yang terkait. Lingkup IEC ada pada penguatan perdagangan global dalam elektikal dan perangkat electronik, inovasi, pengembangan infrastruktur, urbanisasi cerdas, transportasi, akses energi dan efisiensi, keamanan, manusia dan lingkungan. Semua negara di Asean telah menjadi anggota IEC. Indonesia sendiri telah menjadi anggota (IEC) sejak tahun 1954.

 

Badan Standardisasi Nasional (BSN) adalah Komite Nasional IEC untuk Indonesia. Sebagai satu-satunya focal point di Indonesia, BSN untuk mewakili berbagai kepentingan nasional. “Artinya, sangat penting bagi anda semua [professional muda] untuk terlibat dalam komite untuk mewakili kepentingan perusahaan dan negara anda di IEC, sehingga apa yang dikembangkan di standar internasional dapat memenuhi kebutuhan anda.” Ujar Direktur IEC Asia Pacific Regional Center, Dennis Chew.

 

IEC Young Professional Program (YPP) adalah sebuah program yang ditujukan bagi profesional muda berusia 20-35 tahun yang bertujuan untuk mendorong partisipasi mereka dalam IEC pada awal karirnya. IEC Young professional (YP) akan belajar tentang IEC, mengobservasi rapat, membangun jaringan dengan IEC officials dan para ahli, bekerja sama dalam proyek-proyek, dan membuat suara mereka di dengar di IEC. Partisipasi IEC YP ini dilaksanakan melalui workshop tahunan selama IEC General Meeting yang akan dilangsungkan pada 9-11 November 2020 nanti di Genewa, Swiss. Setelah workshop, IEC YP  akan terlibat dalam berbagai kegiatan lainnya. “IEC YP workshop is just the beginning of your life in the IEC.” Tutur Dennis.

 

Dalam pembukaan webinar Optimalisasi Peran Generasi dan Profesional Muda dalam Forum IEC (12 Agustus 2020), Sekretaris Utama BSN, Puji Winarni, menyampaikan bahwa Indonesia telah lama aktif dalam dalam forum-forum internasional, salah satunya IEC. IEC berberan membantu mempromosikan standardisasi dalam kegiatan sehari-hari serta membantu mengkoordinasikan perbedaan teknis dan potensi kualitas yang mungkin timbul dari perkembangan teknologi. Selain itu, IEC juga berperan mempromosikan perdagangan dunia dan pertumbuhan ekonomi dengan pengembangan produk, sistem dan jasa yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.

 

Puji berharap bahwa melalui IEC YPP, BSN dapat mendorong industri dan profesional muda untuk berpartisipasi karena Indonesia masih menghadapi tantangan untuk mengajak industri terlibat dalam pengembangan standar, terutama dalam IEC. “Saya harap melalui webinar ini pemateri dapat memberikan pemahaman bahwa Program YPP ini adalah peluang yang sangat baik untuk profesional muda terlibat dan menyaksikan apa yang terjadi dalam komite teknis. Semoga pengalaman itu dapat anda bawa kembali ke industri dan semoga kita dapat bekerja sama menyusun standar, terlebih bila kita dapat membawa standar kita ke dalam standar internasional,” tukasnya. Puji menambahkan bahwa Indonesia akan menjadi tuan rumah IEC General Meeting pada tahun 2025.

 

Sebagai Sekretaris Komite Nasional Indonesia untuk IEC, Nasrudin Irawan, menyebutkan tugas Komnas IEC adalah memberikan pertimbangan dan saran kepada BSN dalam pengembangan kebijakan standardisasi dan penilaian kesesuaian nasional di bidang elektronika dan berpartisipasi dalam International Electrotechnical Commission System for Conformity Testing and Certification of Electrotechnical Equipment and Components. Bentuk partisipasi Indonesia dalam standar adalah sebagai P member maupun O member. Dalam penilaian kesesuaian, Indonesia turut menjadi anggota IECEE dengan mengikuti IEC CB Scheme.

 

Komnas IEC memutuskan bahwa alumni IEC YPP dapat berpartisipasi aktif dalam komite teknis atau National Mirror Committee (NMC) yang relevan atau sesuai dengan minat atau kepakarannya.

 

Alumni IEC YPP dari Indonesia tahun 2015, Kumandasari Yulinintan, berbagi pengalamannya ketika menjadi satu-satunya delegasi Indonesia di Minsk, Belarus, yang diikuti oleh 67 IEC YP dari 35 negara di 5 benua. Kumandasari terlibat dalam berbagai agenda meeting selama tiga hari acara, seperti presentasi IEC dan IEC YPP, observasi SMB dan CAB Meeting, technical meeting observation, sesi interaktif, Sesi IEC YP Leader, serta kunjungan industri. Baginya, selain dapat bertukar pengalaman dengan banyak teman baru dari 35 negara dan 5 benua yang merupakan para ahli di bidang masing-masing, Ia juga mendapatkan pengetahuan mengenai IEC dan bagaimana IEC bekerja.

 

Alumni program IEC YP tahun 2014 dari Malaysia, Yau Chau Fung, juga ikut membagikan pengalamannya di ajang IEC YP Program di Tokyo, Jepang. Bagi Yau, pengalaman ini adalah sebuah perjalanan yang eye-opening sebab ia tidak hanya bertemu dengan orang-orang dari regional Asean, tapi juga dari seluruh dunia. IEC YPP ini mempertemukannya dengan berbagai ahli masa depan di bidang masing-masing, seperti para insinyur, teknisi, dan manajer. Tak kalah penting, baginya program ini adalah kesempatan untuk membentuk masa depan bagi standardisasi dan penilaian kesesuaian internasional di bidang elektroteknologi.

 

Pada tahun 2014, IEC YPP diikuti oleh lebih dari 60 negara dari 5 benua. Pada pertemuan ini, Yau bertemu langsung dengan para IEC presents dan berbaur dengan mereka. Di hari pertamanya, Yau menghadari IEC General Meeting dimana para pembicara memberi presentasi di hadapan lebih dari seribu peserta. Pada hari kedua, para IEC YP bergabung untuk saling membangun jaringan. Mereka juga bertemu dengan para anggota Komite IEC. Pada hari ketiga, mereka kembali berkesempatan bertemu dengan para anggota senior dari Komite IEC. Pertemuan diakhiri dengan kunjungan industri dan acara makan malam.

 

Setelah tiga hari workshop, para alumni YPP tetap aktif dalam berbagai proyek. Seperti YP Manual, e-discussion, dan sebagainya. Di luar itu, para alumni juga ikut terlibat dalam kegiatan kelas nasional dan internasional. Pada level nasional, Yau menjadi anggota beberapa Komite Teknis Nasional di Malaysia, menyusun acara IEC YP level nasional, dan menyusun acara IEC level nasional, serta menyusun acara regional Asean. Tidak berakhir di sana, Yau juga terlibat dalam Komite IEC Internasional (2017, 2018, 2019).

 

Beberapa alasan untuk ikut serta dalam IEC YP menurut Yau adalah agar suara profesional muda didengar di level internasional serta untuk membentuk masa depan standardisasi dan penilaian kesesuaian global. Di samping itu, ajang ini menjadi kesempatan membangun jaringan dan membantu membangun lingkungan jangka panjang di mana kaum muda dari berbagai negara terlibat dalam standardisasi dan penilaian kesesuaian. Selain itu, Program ini memastikan masa depan transfer teknologi. Terakhir, ajang IEC YP dapat membangun kesadaran peserta tentang pekerjaan IEC.

 

Webinar yang dilaksanakan melalui aplikasi Zoom ini dimoderatori oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Kerja Sama, dan Layanan Informasi BSN, Zul Amri. Webinar juga disiarkan secara live melalui laman Facebook dan Youtube BSN. (put – Humas) 

 




­