Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

E-Learning BSN Memperluas Jangkauan Pembelajaran Bidang SPK

  • Kamis, 22 Oktober 2020
  • 3739 kali

5 Program Prioritas Pemerintah 2020 – 2024 yang akan dijalankan yang mencakup infrastruktur, SDM, penyederhanaan regulasi, reformasi birokrasi, transformasi ekonomi ini agar dapat dijalankan dengan baik. Badan Standardisasi Nasional (BSN) turut mendukung program tersebut, salah satunya terkait pengembangan SDM khususnya di Bidang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian (SPK). Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Utama BSN, Puji Winarni saat membuka webinar berjudul Pemanfaatan E-Learning SPK untuk Pengembangan Kompetensi Bidang Standardisasi & Penilaian Kesesuaian pada Kamis (22/10/2020).

Menurut Puji, UU No.20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian mengamanatkan BSN untuk mengembangkan SDM bidang SPK melalui kolaborasi dan kerja sama dengan Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, serta sumber yang mencetak SDM unggul seperti dari Universitas, termasuk dari Kalangan Pendidikan Menengah sampai Dasar. Sehingga diharapkan bisa lebih banyak menjangkau masyarakat untuk mendapatkan informasi bahwa SPK sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari termasuk mendukung keberterimaan dalam perdagangan internasional. “BSN sudah cukup lama memanfaatkan e-learning untuk mendiseminasi dan pendidikan SPK dapat terlaksana dengan baik,” jelas Puji.

Sementara itu, Kepala Pusat Riset dan Pengembangan Sumber Daya Manusia BSN, Yopi menyampaikan bahwa BSN fokus meningkatkan kompetensi SDM dalam bidang SPK. Betapa pentingnya SPK di era globalisasi sekarang, standar menjadi platform untuk perdagangan di dalam negeri juga antar Negara. Platform adalah kesepakatan, dan standar adalah kesepakatan yang diterima setiap pihak karena mengacu pada konsensus yang dilaksanakan secara transparan dengan mematuhi keadilan dan berbagai aspek lainnya saat mengembangkan standar. Penerapan standar diikuti oleh pendukungnya yaitu ukuran satuan, penilaian kesesuaian, sertifikasi akreditasi menjadi prioritas utama.

BSN berusaha mencakup pengembangan SDM bidang SPK secara terpadu dan aplikasi e-learning yang dimulai pada tahun 2015 untuk mencakup pengembangan SDM secara lebih luas lagi. “Pusrisbang BSN saat ini berfokus pada pengembangan SDM bidang SPK bagi mahasiswa, karena para lulusan akan terjun langsung ke industri-industri, dan saat ini sudah 68 universitas yang menjalin kerja sama dalam hal pengembangan SDM bidang SPK melalui kurikulum atau materi sisipan secara teknis." tutur Yopi.

Dengan mengakses e-learning SPK (elearning.bsn.go.id), para peserta dapat mengikuti pembelajaran, kursus-kursus yang ditawarkan, kuis-kuis atau ujian untuk mendapatkan sertifikat dengan tanda tangan elektronik secara gratis. Hal ini dapat menjadi pembuktian pemahaman peserta yang bertambah mengenai SPK. Adapun, kursus-kursus yang ditawarkan saat ini sudah ada 10 yaitu e-learning Pengantar Penilaian Kesesuaian; Pengantar Standardisasi; Pengantar Metrologi; Manfaat Ekonomi Standar; SNI ISO 9001:2015 mengenai Persyaratan Sistem Manajemen Mutu; Manajemen Risiko Berbasis SNI ISO 31000:2018; Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbasis SNI ISO 45001:2018; Persyaratan Mutu dan Kompetensi Laboratorium Medik Berbasis SNI ISO 15189:2012; Implementasi SNI ISO/IEC 17025:2017; serta SNI ISO/IEC 17020:2012 Penilaian Kesesuaian – Persyaratan untuk Pengoperasian Berbagai Tipe Lembaga Inspeksi.

E-learning SPK akan terus dimutakhirkan dengan penambahan berbagai materi, diantaranya yaitu kursus SNI ISO 35001:2019 – Sistem Manajemen Biorisiko Laboratorium, kursus HACCP, Kursus SNI ISO 21001:2018 – Sistem Manajemen untuk Organisasi Pendidikan, dan lain-lain.

Manfaat dari diseminasi informasi SPK di lingkungan perguruan tinggi telah terbukti. Ketua Laboratorium Terpadu Kimia Universitas Sriwijaya, Suheryanto menyampaikan, “Adanya kebutuhan kompetensi bidang SPK di Universitas Sriwijaya karena sebagaian pesar Prodi memerlukan SNI khususnya tentang proses, produk, metode standar untuk referensi riset dan keperluan pembelajaran lainnya. Begitu pula Penilaian Kesesuaian yang bermanfaat untuk akreditasi bagi laboratorium dan Lembaga Penilai Halal (LPH) serta sertifikasi personil.”

Bentuk-bentuk kerja sama yang sudah dijalankan antara BSN dengan Universitas Sriwijaya adalah dengan menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti kuliah umum, magang, tugas akhir, praktik lapangan, yang melibatkan tidak hanya mahasiswa Universitas Sriwijaya, namun juga berbagai universitas lainnya di wilayah Sumatera Selatan yang tentu didukung oleh Kantor Layanan Teknis (KLT) Sumatera Selatan.

Lebih lanjut, saat melakukan revisi kurikulum, Politeknik Negeri Banyuwangi bekerja sama dengan BSN untuk menerapkan mata kuliah berkaitan dengan standar, salah satunya dengan metode pembelajaran melalui e-learning. Demikian dijelaskan oleh Dosen Politeknik Negeri Banyuwangi, Shinta Setiadevi. Menurut Shinta, manfaat e-learning bidang SPK yang dirasakan adalah meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya penerapan SPK dalam kehidupan sehari-hari dan dunia kerja; adanya peningkatan pengalaman penggunaan e-learning itu sendiri; serta sebagai bukti kompetensi khususnya bagi lulusan Agribisnis Politeknik Banyuwangi.

Selain perguruan tinggi, instansi pemerintah juga merasakan manfaat e-learning dari BSN. Kepala Pusat Standardisasi Sistem dan Kepatuhan Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan KKP, Teguh Samudro menjelaskan bahwa kebutuhan kompetensi SDM BKIPM KKP melingkupi penerapan Sistem Manajemen Mutu; Manajemen Risiko; Teknik Inspeksi/Audit khususnya remote inspection; Pemahaman Food Safety; dan Pengujian Laboratorium histamin, salmonella, logam berat berbasis ISO. Pada tahun 2020 ini, SDM dari BKIPM KKP wajib mengikuti kursus e-learning SPK BSN tentang Pengantar Penilaian Kesesuaian, Pengantar Standardisasi, dan Pengantar Metrologi. “Pembelajaran melalui e-learning lebih efisien,” ungkap Teguh.

Acara ini dimoderatori oleh Kepala Bidang Pengembangan SDM SPK BSN, Kristiati Andriani yang berjalan dengan lancar dan memfasilitasi tanya jawab antara para Peserta dengan Narasumber. Webinar yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam ini masih dapat disaksikan di kanal YouTube BSN_SNI. (PjA – Humas)

 

 

 




­