Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Wah, Banyak Lampu Hemat Energi Berlabel SNI Palsu

  • Jumat, 07 Agustus 2009
  • 2438 kali
Kliping berita :

JAKARTA, KOMPAS.com - Berhati-hatilah kalau membeli lampu hemat energi (LHE). Departemen Perdagangan (Depdag) menemukan banyak lampu hemat energi yang menggunakan label Standar Nasional Indonesia (SNI) palsu.

Hal itu terungkap dari inspeksi mendadak (sidak) yang digelar Depdag kemarin. Depdag melakukan sidak di beberapa toko penjual lampu di pertokoan Glodok, di distributor lampu di Jl Pangeran Jayakarta, serta di lokasi usaha importir LHE.

Dalam sidak tersebut, petugas Depdag menemukan banyak merek lampu LHE yang tidak terdaftar sebagai produk yang sudah memenuhi SNI. Padahal, di lampu tersebut menempel label SNI.


Merek lampu berlabel SNI palsu itu, antara lain Cahaya dan Pancaran. "Ini jelas sangat merugikan konsumen," kata Direktur Pengawasan Barang Beredar Depdag Inayat Iman saat sidak, kemarin (6/8).

Berdasarkan temuan itu, Depdag akan melakukan pengujian untuk melihat apakah LHE tersebut sesuai standar nasional. Sementara menunggu hasil pengujian, Depdag akan menghentikan peredaran LHE ilegal itu.

Harganya lebih murah.
Ketua Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia John Manopo mengakui masih banyak LHE yang belum memenuhi standar nasional beredar di pasar. Menurutnya, ada sekitar 2 juta unit LHE tidak sesuai standar yang masuk Indonesia setiap bulan. "Jumlah itu sekitar 15 persen dari angka impor," kata John.

Belakangan impor lampu hemat energi memang cenderung naik. Depdag mencatat impor LHE Mei lalu mencapai 13,9 juta unit. Impor di bulan Juni pun tak berubah. Bandingkan dengan impor LHE per Januari 2009 yang sebanyak 8,1 juta unit.

Meningkatnya impor ini antara lain dipicu penurunan bea masuk LHE asal China dari 15 persen menjadi 5 persen. Para pengusaha LHE lokal khawatir, peningkatan impor LHE ini bakal mempersulit bisnis mereka. Menurut data asosiasi, di Indonesia ada saat ini 34 perusahaan memproduksi LHE, dengan jumlah merek LHE yang beredar di pasar mencapai 115.

John menegaskan, maraknya peredaran LHE mengancam produk LHE buatan dalam negeri. Sebab, harga jual nya lebih murah, karena mereka tidak harus membayar pajak dan juga bea masuk. Alhasil, konsumen pun lebih tertarik membelinya ketimbang LHE buatan lokal. (Asnil Bambani Amri/Kontan)

Sumber :
Kompas.com
Jumat, 7 Agustus 2009 | 09:50 WIB


URL:
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2009/08/07/09501268/Wah..Banyak.Lampu.Hemat.Energi.Berlabel.SNI.Palsu




­