Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Sinergi Internasional: Webinar Sertifikasi Produk Perikanan

  • Jumat, 07 Oktober 2022
  • 1196 kali

Dalam rangka mendorong peningkatan akses pasar produk perikanan, Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyelenggarakan Webinar “Meningkatkan Akses Pasar untuk Produk Makanan Laut Indonesia di Pasar Global Melalui Sertifikasi yang Diakui secara Internasional” pada Kamis (6/10/2022). Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara UNIDO Global Quality and Standards Program (GQSP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), BSN, serta Global Sustainable Seafood Initiative (GSSI).

Acara yang berlangsung secara hybrid bertempat di Ruang Rapat Aceh - Kantor UNIDO Menara Thamrin Jakarta Pusat, dibuka oleh National Chief Technical Advisor UNIDO GQSP Indonesia, Sudari Pawiro. Adapun, seluruh peserta yang hadir secara virtual melalui aplikasi Zoom.

Selain, Sudari, Webinar menghadirkan narasumber yaitu Direktur Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Triningsih Herlinawati dan Partnership Manager GSSI, Eva van Heukelom serta 1 pembahas yakni Direktur Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Artati Widiarti yang dimoderatori oleh Akademisi Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta Achmad Poernomo.

Dalam kesempatan tersebut, Triningsih memaparkan “Penerapan SNI pada Produk Perikanan; Kepentingan, Manfaat, Tantangan, dan Kisah Sukses”. Pemaparannya berisi mengenai pengenalan standardisasi dan penilaian kesesuaian (SPK), rantai keberterimaan internasional, kolaborasi dengan pemangku kepentingan dalam penetapan dan penerapan skema akreditasi dan sertifikasi, serta dukungan BSN terhadap sektor perikanan.

“Tercatat hingga saat ini, berdasarkan data Komite Akreditasi Nasional terdapat 20 lembaga sertifikasi produk terakreditasi (diantaranya 3 LSPro IndoGAP yaitu BBPBAT Sukabumi, BPBAP Takalar, dan BBPBAP Jepara), 32 ruang lingkup sertifikasi produk terkait perikanan, 9 Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Keamanan Pangan, 9 Lembaga Sertifikasi HACCP, serta 299 SNI produk perikanan dan 4 Komite Teknis Pengembangan Standar lingkup Perikanan,” ungkap Triningsih.

Sementara, Eva van Heukelom menyampaikan proses benchmarking GSSI dan manfaat pengakuan internasional atas produk perikanan di pasar global serta peluang IndoGAP untuk diakui secara internasional.

Menurut Eva, sertifikasi global yang berlaku di beberapa negara tujuan ekspor dapat dilakukan melalui lembaga sertifikasi dari pihak ketiga (LSPro). GSSI sendiri sebelumnya pernah bekerja sama dengan KKP dalam penyusunan sertifikasi IndoGAP.

Webinar “Meningkatkan Akses Pasar untuk Produk Makanan Laut Indonesia di Pasar Global Melalui Sertifikasi yang Diakui secara Internasional” dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan awareness penerap SNI produk perikanan agar produknya lebih dikenal di pasar global yaitu melalui sertifikasi.

Triningsih berharap melalui webinar ini, para pelaku usaha dapat memahami bagaimana penerapan standar produk perikanan sehingga mampu meyakinkan pasar pentingnya persyaratan mutu serta keamanan produk perikanan yang pada akhirnya produknya dapat diterima di pasar global.

“Semoga dari kerja sama ini kita dapat memotivasi stakeholders produk perikanan dapat untuk meningkatkan penerapan standar perikanan” tutup Triningsih. (RA/KH/ red: nda-humas)




­