Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BSN Optimis Pangan yang Aman dan Bergizi Tingkatkan Pertumbuhan Anak

  • Rabu, 21 Juni 2023
  • 1061 kali

RADARSOLO.COM – Badan Standardisasi Nasional (BSN) optimistis pangan yang aman dan bergizi akan meningkatkan pertumbuhan anak. Sekaligus potensi intelektualitas dan fisik. pangan yang tidak aman adalah penyebab banyak penyakit dan berkontribusi pada kondisi kesehatan yang buruk. Seperti gangguan pertumbuhan dan perkembangan, defisiensi makronutrien, serta penyakit bawaan pangan lainnya.

Berdasarkan data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) pada 2022, prevalensi stunting di Indonesia di angka 21,6 persen. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya yaitu 24,4 persen. Meski menurun, angka ini masih termasuk tinggi. Sebab target prevalensi stunting pada 2024 sebesar 14 persen dan standard WHO di bawah 20 persen. Faktor penyebab angka stunting tersebut adalah salah satunya karena kurangnya asupan penting.

“Seperti protein hewani, nabati dan zat besi sejak sebelum sampai setelah kelahiran. Ini berdampak pada bayi lahir dengan gizi yang kurang, sehingga anak menjadi stunting. Dengan jumlah angka stunting yang masih di atas standar WHO itu, maka salah satu intervensi yang penting dilakukan adalah menjamin keamanan pangan agar pangan yang dikonsumsi aman dan bermutu,” ungkap Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S Achmad kepada Jawa Pos Radar Solo, kemarin.

Salah satu upayanya, melalui implementasi standar pangan secara ketat dan menyeluruh terhadap bahan pangan dan makanan yang beredar. Bahan pangan dan makanan yang telah terstandar dengan baik, terjamin mutu dan keamanannya dari kontaminan berbahaya termasuk dari bakteri, virus dan penyakit bawaan pangan . Diklaim akan meningkatkan kesehatan masyarakat secara umum.

“Dan salam hal ini secara khusus, dapat menurunkan angka prevalensi stunting Indonesia karena ibu hamil dan balita mendapat asupan gizi dari makanan bermutu dan aman,” sambungnya.

Ini sejalan dengan salah satu Strategi Nasional Percepatan Penurunan Stunting dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Menjamin pemenuhan asupan gizi harus dipastikan kecukupan gizi, kesehatan dan keamanannya. Sehingga dapat dikonsumsi dengan aman dan bermanfaat dalam pertumbuhan balita.

Menurutnya, peningkatan keamanan pangan merupakan salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi stunting. pangan yang dikonsumsi perlu dijaga keamanan dari bahaya atau kontaminan sepanjang rantai pangan rantai from farm to fork. Atau dengan alternatif pengayaan nutrisi tertentu pada pangan seperti fortifikasi.

“Contohnya, pemerintah melakukan kebijakan fortifikasi pada sejumlah produk pangan yang diterapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI). Seperti pada SNI Tepung Terigu dan SNI Minyak Goreng Sawit,” imbuhnya.

Fortifikasi merupakan salah satu metode penambahan vitamin serta mineral tertentu ke dalam bahan pangan yang merupakan sebuah peluang dalam menyediakan pangan bergizi bagi seluruh lapisan masyarakat, terlebih lagi bagi populasi rawan gizi. Sebagai informasi, standar pangan yang dikenal secara internasional adalah standar yang disusun oleh Codex Alimentarius Commission. Selama 60 tahun, Codex Alimentarius Commission berperan menetapkan standar pangan yang menjadi standar acuan negara-negara di dunia. (aya/dam)

 

Sumber: https://radarsolo.jawapos.com/ekonomi/21/06/2023/bsn-optimis-pangan-yang-aman-dan-bergizi-tingkatkan-pertumbuhan-anak/

 




­