Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Penerapan SNI untuk Tingkatkan Daya Saing Produk IKM Semarang

  • Kamis, 14 Desember 2023
  • Humas BSN
  • 3215 kali

Dalam rangka meningkatkan pemahaman pelaku industri kecil dan menengah (IKM) tentang penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk meningkatkan daya saing produknya, Dinas Perindustrian Kota Semarang berkolaborasi dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN) menyelenggarakan Workshop SNI di Semarang pada Rabu (13/12/2023).

Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang Tri Supriyanto dalam sambutannya mengatakan bahwa pelaku IKM saat ini diberi fasilitas kemudahan ijin usaha, sertifikasi halal, SNI hingga pelatihan dan pendampingan untuk mengembangkan usahanya. Selain itu pelaku IKM juga difasilitasi dalam hal konsultasi mengenai kendala yang dihadapi.

Sementara itu, Ketua Tim Kerja Diseminasi Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN Tintin Prihatiningrum menyampaikan bahwa “SNI adalah langkah bagi IKM mengembangkan usaha dan pemasarannya, dengan menerapkan SNI IKM telah meningkatkan kinerja usahanya melalui sistem manajemen mutu dan menghasilkan produk yang sesuai dengan syarat mutu. Hal ini akan menjadi modal berharga bagi IKM untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan memasuki berbagai pasar nasional maupun internasional," kata Tintin.

Untuk produk unggulan Kota Semarang, misalnya, saat ini telah ada SNI untuk produk bandeng (SNI 4106:2017 – Bandeng Duri Lunak) dan SNI 8303:2016 – Batik Cap).

Menurut Tintin, produk yang dihasilkan sesuai persyaratan standar, lebih terjamin mutunya dan memenuhi ekspektasi pasar. Sehingga menaikan tingkat kepercayaan tak hanya di pasar lokal, tapi juga di pasar global atau ekspor.

Untuk industri kecil, bisa memanfaatkan program SNI bina UMK. Saat ini pemerintah melalui BSN membuat kebijakan program SNI bina UMK. Program ini khusus bagi usaha mikro kecil yang memiliki bisnis risiko rendah. Usaha mikro kecil yang mendaftarkan Nomor Induk Berusaha (NIB) melalui Online Single Submission (OSS), dan mengisi checklist pernyataan pemenuhan SNI (komitmen), berhak memperoleh tanda SNI bina UMK.

Selanjutnya, pelaku usaha yang sudah mendapatkan tanda Bina UMK dapat memanfaatkan akses pembinaan/training/Bimtek/Konsultasi. Tintin pun mengajak pelaku IKM Binaan Dinas Perindustrian Kota Semarang untuk mengikuti program ini karena tidak dipungut biaya atau gratis.(ria-humas)




­