Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

Penjualan resin bakal melonjak

  • Kamis, 12 Januari 2012
  • 875 kali
Kliping Berita

Otomotif dan kemasan masih dominasi konsumsi plastik

JAKARTA Penjualanpolipropilena, bahan bakuplastik, diproyeksikanmelonjak 65% padatahun ini, didorong olehpertumbuhan industriotomotif serta kemasanproduk makanan dan minuman.

Sekjen Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik (Inaplas) Fajar Budiyono memperkirakan penjualan polipropilena (PP) produksi dalam negeri bisa mencapai 778.000 ton pada 2012, melonjak 65,2% dibandingkan dengan penjualan 2011 sebanyak 471.000 ton.

Pertumbuhan penjualan tersebut, menurutnya, didorong oleh pengoperasian kembali PT Polytama Propindo, salah satu produsen PP, dan peningkatan konsumsi domestik.

Dia mengatakan kenaikan pro-dulisi industri kemasan dan otomotif akan mendorong konsumsi PP pada 2012. Kedua industri itu, jelas Fajar, menyerap hingga 70% total konsumsi PP domestik dalam beberapa tahun terakhir.

Produksi kemasan, yang merupakan 60% total konsumsi PP,diperkirakan memerlukan tambahan konsumsi plastik hingga 10% seiring dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman.

Adapun konsumsi plastik oleh industri otomotif dan elektronik diprediksi meningkat dari 80.000 ton pada 2010 menjadi sekitar 95.000 ton pada 2012. "Satu sepeda motor butuh 10 kilogram plastik. Bahkan, 50% komponen mobil dari plastik," katanya.

Dirjen Basis Industri Manufaktur Panggah Susanto memperkirakan industri plastik tumbuh lebih tinggi pada 2012 karena pasokan bahan baku resin dari industri hulu kembali normal.

Dia mengharapkan industri plastik hilir tidak akan lagi kesulitan mendapatkan bahan baku karena Polytama diharapkan beroperasi kembali pada kapasitas optimal.

Selain itu, tuturnya, pemerintah telah menurunkan bea masuk PP yang selama ini dikeluhkan produsen plastik hilir. "Tambahan produksi Polytama saja sudah hampir 400.000 ton. Biaya bahan baku juga sudah diturunkan," katanya.

Panggah mengharapkan pertumbuhan industri plastik bisa mendorong industri kimia tumbuh hingga 6% pada 2012, lebih tinggi dari pertumbuhan 2011 sebesar 4%.

Perlindungan pasar

Ketua Umum Inaplas Amir Sambodo mengharapkan pemerintah meningkatkan perlindunganpasar domestik terhadap impor barang jadi plastik yang semakin besar dalam beberapa tahun terakhir.

"Perlindungan itu mulai dari pewajiban standar nasional Indonesia untuk produk jadi, kebijakan fiskal yang tepat, hingga pengawasan impor yang masih harus diperkuat," katanya.

Impor barang jadi plastik meningkat drastis pada 2008, dari US$473.07 juta pada 2007 menjadi US$1.02 miliar. Pada 2009, nilai impor produk itu sedikit berkurang menjadi US$928,19.juta, sebelumkembali naik menjadi US$1,04 miliar pada 2010 dan US$1,10 miliar pada 2011.

Selain perlindungan pasar domestik, dia mengharapkan seluruh pemangku kepentingan di industri plastik dari hulu ke hilir berkomitmen membangun struktur industri yang kuat dengan tujuan meningkatkan nilai tambah.

"Banyak kepentingan antara industri hulu dan hilir berbeda, tetapi harus ada komitmen bersama untuk bangun industri yang tangguh," kata Amir. (demis.rizky@ bisnis.co.id)

Sumber : Bisnis Indonesia, Kamis 12 Januari 2012, Hal 11




­