Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BUMN Siap Produksi Alat Konversi Standar kualitas akan ditentukan oleh PT Dirgantara.

  • Jumat, 13 Januari 2012
  • 1237 kali
Kliping Berita

BANDUNG - Sejumlah perusahaan pelat merah mengaku sanggup memenuhi alat konversi (converter kit) bahan bakar gas.“Tidak perlu impor, PT Dirgantara Indonesia mampu menyediakan tangki dan kit,“ kata Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan kemarin.

Industri dalam negeri, kata Dahlan, sudah sanggup membuat tangki gas untuk alat konversi bahan bakar. Sedangkan peranti lainnya, seperti peralatan elektronik dan kit mekanik, membutuhkan waktu produksi selama 6 bulan. “Sekarang masih membicarakan dengan rinci, siapa mengerjakan berapa. Pada kuartal keempat, kami sudah siap memproduksi sehingga tidak perlu impor.“

Berdasarkan hitungan sementara, produksi tangki dan kit konversi BBM tahun ini sekitar 300 ribu unit. Pada tahun berikutnya, jumlah produksi ditargetkan naik 1 juta unit. Ihwal jadwal produksi, Dahlan menyatakan akan menunggu keputusan pemerintah meliputi waktu pelaksanaan pembatasan BBM dan pemilihan bahan bakar yang digunakan.

Ada dua jenis alat konversi yang siap diproduksi, yaitu untuk gas alam terkompresi atau compressed natural gas (CNG) dan gas cair untuk mobil atau liquid gas for vehicles (LGV).“Tinggal tunggu pemerintah mau mengembangkan yang mana,“katanya. Harga untuk kedua alat tersebut berkisar Rp 12 juta, namun memiliki desain berbeda.

Selain alat konversi, PT Dirgantara Indonesia dan PT Inti juga akan membuat RFID atau radio frequency identification technology. Ini adalah alat yang digunakan untuk memantau jumlah ketersediaan bahan bakar.

PT Dirgantara akan mengepalai beberapa BUMN dan perusahaan swasta yang memproduksi alat konversi. “Nanti PT Dirgantara yang akan menentukan standar nasional,“kata Dahlan.

Direktur Aerostruktur Dirgantara Indonesia, Andi Alisjahbana, mengatakan alat konversi bisa diproduksi oleh perusahaan mana pun yang mampu. “Yang penting standar dan kualitasnya harus seragam,“ ujarnya. Karena itu„ PT Dirgantara akan menentukan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk alat ini.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widjajono Partowidagdo mengatakan, untuk memuluskan pembatasan, pemerintah akan membangun 120 stasiun pengisian bahan bakar gas di Ja karta dan 19 di Pulau Jawa.

Menurut Senior Vice President Gas PT Pertamina (Persero) Nanang Untung, Pertamina berencana membangun SPBG dengan sistem induk-anak. Tahun ini Pertamina menargetkan akan membangun 11 SPBG induk dan 36 SPBG anak di Pulau Jawa. Daerah yang akan dikembangkan adalah Cilegon, Gresik, Surabaya, dan Cirebon dengan investasi hingga US$ 13 juta.

Meski baru diterapkan April mendatang, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral segera melakukan uji coba alat konversi terhadap kendaraan dinas. “Sebanyak 20 alat akan dipasang di kendaraan milik Kementerian ESDM,“ kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik kemarin. Selain itu, 300 lainnya akan dipasang pada kendaraan pelat hitam.

AHMAD FIKRI | ALWAN RIDHA | GUSTIDHA BUDIARTIE | ANGRITA DESYANI

Sumber : migas.esdm.go.id, Tempo, jumat 13 Januari 2012
Link : http://www.migas.esdm.go.id/tracking/berita-kemigasan/detil/265979/Dahlan-Iskan:-BUMN-Siap-Produksi-Alat-Konversi-Standar-kualitas-akan-ditentukan-oleh-PT-Dirgantara.




­