Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

BPPT SIAPKAN DESAIN PABRIK GULA 10.000 TON

  • Jumat, 13 Januari 2012
  • 1476 kali
Kliping Berita
    
JAKARTA (Klik HL) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mendesain pabrik gula Merah Putih berkapasitas 10.000 ton tebu per hari untuk merealisasikan program revitalisasi industri gula nasional mencapai swasembada gula, pada 2014.

"Pada program revitalisasi industri gula kita perlu membangun 15 pabrik gula baru dengan kapasitas 10.000 ton cane daily. Saat ini, BPPT sedang dalam proses membuat desain detailnya," kata Deputi Kepala BPPT bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa, Dr Erzi Agson Gani, di Jakarta, Kamis (12/1).

Diharapkan, desain ini selesai 2012 ini dan menjadi Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib yang digunakan pada saat pembangunan 15 pabrik gula tersebut.

Ia mengatakan, produksi gula nasional selama ini sangat rendah. Tahun lalu hanya 2,2 juta ton, padahal kebutuhannya mencapai sekitar lima juta ton per tahun. Akibatnya Indonesia selalu harus mengimpor gula.

Rendahnya produksi gula nasional disebabkan kapasitas produksi pabrik-pabrik gula kecil. Bahkan, mayoritas pabrik gula di Indonesia telah berusia lebih dari 150 tahun dan merupakan peninggalan Belanda.

Selain mendesain pabrik gula baru berkapasitas besar, pihaknya juga terlibat dalam revitalisasi pabrik gula dengan menyelesaikan desain otomasi untuk pabrik gula Semboro dan Tasik Madu berupa desain peralatan low grade and high grade centrifuge serta optimasi teknologi proses karbonatasi dan diversifikasi produk.

Selain itu, hambatan lain bagi program revitalisasi industri gula adalah keterbatasan penyediaan lahan bagi tanaman tebu yang memerlukan sekitar 500 ribu hektare lahan baru untuk memenuhi kebutuhan gula nasional yang mencapai sekitar lima juta ton per tahun itu.

"Kita harus contoh Thailand yang mampu menghasilkan delapan juta ton gula per tahun, padahal lahannya lebih sempit dari Indonesia. Ini berarti intensifikasi lahan mereka berhasil," katanya.

Selain itu, ujarnya, rendemen gula (kadar kandungan gula di dalam batang tebu) nasional hanya berkisar tujuh persen dari potensi 12 sampai 14 persen, yang menyebabkan produktivitas tebu Indonesia rendah.

"Berarti perlu digiatkan pencarian varietas baru untuk tebu yang bisa meningkatkan rendemennya dan meningkatkan faktor produktivitas lainnya. Tapi, itu tentu tugas bidang lainnya," katanya. (KlikHeadline)
Sumber : KlikHeadline.com, Jumat 13 Januari 2012
Link: http://www.klikheadline.com/in/berita/berita.asp?id=news1122012112741n4r9eyfz57kc0sb926829344




­