Badan Standardisasi Nasional
  • A
  • A

7 Kabupaten bersinergi pacu potensi UKM

  • Senin, 16 Januari 2012
  • 819 kali
Kliping Berita

JAKARTA Pemerintah menginginkan sinergi pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, kecil, menengah yang dilakukan tujuh kabupaten/kota di Jawa Tengah direplikasi oleh daerah lain. Neddy Rafinaldy Halim, Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan Wali Kota Solo Joko Widodo memelopori sinergi pemberdayaan di Jawa Tengah melibatkan tujuh pemkab/kota.

"Ketujuh pimpinan daerah itutelah menandatangani kesepakatan kerja sama (MoU) membidangi usaha di sektor perdagangan, perindustrian, koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah," ujarnya akhir pekan lalu

Ketujuh kabupaten/kota yang bersinergi dalam mewujudkan keterpaduan pelaksanaan kegiatan ekonomi tersebut meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten (Subosukawonosraten).

Menurut Neddy, ruang lingkup perjanjian yang ditandatangani pada 11 Januari 2012 di Solo mencakup pengembangan ekonomi kreatif, pendidikan dan la-tihan, promosi pemasaran bersama, bantuan sarana dan prasarana.

Fasilitasi HaKI

Berikutnya bantuan modal perkuatan kelembagaan koperasi dan pemberdayaan KUMKM, fasilitasi hak atas kekayaan intelektual (HaKI), pengawasan dan pengendalian distribusi barang, fasilitasi advokasi, dan monitoring evaluasi tugas pembantaian dari provinsi maupun pusat.

Pada kesempatan itu Neddy yang mewakili Menkop mengatakan untuk meningkatkan daya saing produk KUMKM, beberapayang harus diperhatikan a.I kualitas produk, harga barang, kemasan, dan masa kedaluwarsa produk.

Selain itu, standardisasi produk seperti label halal, ekolabel, HaKI, SNI, dan memiliki kewajiban bersama melakukan promosi. Kemenkop berharap ketujuh kabupaten/kota yang bersinergi melakukan proyek percontohan bagi pemberdayaan KUMKM.

"Kami tentu mengharapkan kerja sama ini bisa mengefektifkan pemanfaatan program yang disalurkan secara lintas sektor dari instansi lain. Metode ini akan mengefektifkan pemanfaat-an dana yang memang terbatas dari pusat."

Menurut Neddy, membangun dan mengembangkan kerja sama seperti dilakukan Wali Kota Solo dan kerabatnya di Jawa Tengah, sangat strategis dan vital, terutama melakukan konsolidasi menghadapi tantangan perekonomian nasional dan internasional.

Di tengah krisis di Eropa memungkinkan pasar ekspor nasional menurun sehingga Indonesia harus kreatif dan inovatif mencari pasar potensial baru, termasuk mengembangkan pasar melalui sinergi antarkabupaten/kota.

Sumber : BisnisIndonesia, Senin 16 Januari 2012, hal 17




­